Oleh Jubir Matas pada 4 Juli 2015 pukul 21:06
Ach Alfaroby
Kemarin pukul 8:27
asslamualaikum wr wb mhn mf sblmya kpd pra gru dan shbat2 smua lgsg sj mau tya klo misalnya kita hbis buang air kecil lalu ber‘istinjak dgn batu krn g ada air apkh bleh brhubungn intim dgn istri?dan klo g bleh knp alsnya?dan apkh ada ulma‘yg memblehknya ats jwbnya sy ucpkn byk2 tmksh titipn dri tmen wsslmualaikum wr wb
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Setelah kita musyawah bersama member MATAS dan para asatidz wal Asatidzah dan Dewan Tahkim Matas mempunyai kesimpulan bahwa hukum jimak saat suami istijmar yang di tanyakan oleh sahabat fillah saudara : Ach Alfaroby
kesimpulannya sebagai berikut :
Di jawab Oleh : Al-Ustad @ Jubir Matas
ihayatul Muhtaj juz 2 hal. 234
Haram hukumnya melakukan jimak (bersetubuh) bila alat kelamin dalam keadaan bernajis baik kelamin suami maupun istri. Keharaman ini dikecualikan (boleh bersetubuh): a). Bila bernajis dengan madzi, kecuali terhadap orang yang telah menjadi kebiasaanya bila menyucikannya tidak akan menyebabkan turunnya syahwat. b). Penderita salis baul (beser kencing). c). Wanita yang mengalami istihadhah (darah selain haid). d). Ditakutkan terjadi zina sedang pada saat tersebut tidak ada air untuk bersuci.
Di jawab Oleh : Al-Ustazah @ Naila Mazaya Maya
istinjak dgn batu sj hanya dapat menghilangkan ainunajasahnya sj
dan haram bersetubuh jika alat kelamin baik suami atau istri masih najis, juga bagi istri tdk boleh tamkin (menyerahkan)dirinya pada suami walaupun kesulitan air kecuali jika dihawatirkan terjadi perzina' an
jika sebab najis2 lain spt darah istihadho, madzi dll,maka boleh
===================
DEMIKIAN YANG DAPAT KAMI SIMPULKAN SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKURANGAN DAN KEKHILAFAN DAN KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH WALLAHU A'LAMU
MUSYAWWIRIN :Member Group Majlis Ta'lim Assalafiyah( MATAS )
PENELITI : (1Mhisyam Abbrori). (2). Ach al faroby (3). Ustadz Sultoni Arobbi (4). Ustadzah Naila Mazaya Maya (5). Ustadz Abu haidar(6) Ustadz Abdul Ghafur Masykur ( 7). Ustad Atama Paya. (8) Ustad Lutfijaya
EDITOR : Ustadz Sultoni Arobbi
Kolom musawwirin :https://www.facebook.com/groups/297908517036791/permalink/500407203453587/
Kemarin pukul 8:27
asslamualaikum wr wb mhn mf sblmya kpd pra gru dan shbat2 smua lgsg sj mau tya klo misalnya kita hbis buang air kecil lalu ber‘istinjak dgn batu krn g ada air apkh bleh brhubungn intim dgn istri?dan klo g bleh knp alsnya?dan apkh ada ulma‘yg memblehknya ats jwbnya sy ucpkn byk2 tmksh titipn dri tmen wsslmualaikum wr wb
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Setelah kita musyawah bersama member MATAS dan para asatidz wal Asatidzah dan Dewan Tahkim Matas mempunyai kesimpulan bahwa hukum jimak saat suami istijmar yang di tanyakan oleh sahabat fillah saudara : Ach Alfaroby
kesimpulannya sebagai berikut :
Di jawab Oleh : Al-Ustad @ Jubir Matas
ihayatul Muhtaj juz 2 hal. 234
ﻭﺃﻓﺘﻰ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﺤﺮﻣﺔ ﺟﻤﺎﻉ ﻣﻦ ﺗﻨﺠﺲ ﺫﻛﺮﻩ ﻗﺒﻞ ﻏﺴﻠﻪ ﻭﻳﻨﺒﻐﻲ ﺗﺨﺼﻴﺼﻪ ﺑﻐﻴﺮ ﺍﻟﺴﻠﺲ ﻟﺘﺼﺮﻳﺤﻬﻢ ﺑﺤﻞ ﻭﻁﺀ ﺍﻟﻤﺴﺘﺤﺎﺿﺔ ﻣﻊ ﺟﺮﻳﺎﻥ ﺩﻣﻬﺎ . ﺍﻟﺸﺮﺡ ) ﻗﻮﻟﻪ : ﻣﻦ ﺗﻨﺠﺲ ﺫﻛﺮﻩ ( ﺃﻱ ﺑﻐﻴﺮ ﺍﻟﻤﺬﻱ ، ﺃﻣﺎ ﺑﻪ ﻓﻼ ﻳﺤﺮﻡ ﺑﻞ ﻳﻌﻔﻰ ﻋﻦ ﺫﻟﻚ ﻓﻲ ﺣﻘﻪ ﺑﺎﻟﻨﺴﺒﺔ ﻟﻠﺠﻤﺎﻉ ﺧﺎﺻﺔ ﻷﻥ ﻏﺴﻠﻪ ﻳﻔﺘﺮﻩ ، ﻭﻗﺪ ﻳﺘﻜﺮﺭ ﺫﻟﻚ ﻣﻨﻪ ﻓﻴﺸﻖ ﻋﻠﻴﻪ ، ﻭﺃﻣﺎ ﺑﺎﻟﻨﺴﺒﺔ ﻟﻐﻴﺮ ﺍﻟﺠﻤﺎﻉ ﻓﻼ ﻳﻌﻔﻰ ﻋﻨﻪ ، ﻓﻠﻮ ﺃﺻﺎﺏ ﺛﻮﺑﻪ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻨﻲ ﺍﻟﻤﺨﺘﻠﻂ ﺑﻪ ﻭﺟﺐ ﻏﺴﻠﻪ ، ﺛﻢ ﻣﺎ ﺫﻛﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺬﻱ ﻻ ﻓﺮﻕ ﻓﻴﻪ ﺑﻴﻦ ﻣﻦ ﺍﺑﺘﻠﻲ ﺑﻪ ﻭﻏﻴﺮﻩ ، ﻓﻜﻞ ﻣﻦ ﺣﺼﻞ ﻟﻪ ﺫﻟﻚ ﻛﺎﻥ ﺣﻜﻤﻪ ﻣﺎ ﺫﻛﺮ ﻭﺇﻥ ﻧﺪﺭ ﺧﺮﻭﺟﻪ . ﻭﻗﻀﻴﺔ ﻗﻮﻝ ﺣﺞ : ﺇﻥ ﻣﻦ ﻳﻌﻠﻢ ﻣﻦ ﻋﺎﺩﺗﻪ ﺃﻥ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﻳﻔﺘﺮﻩ ﻋﻦ ﺟﻤﺎﻉ ﻳﺤﺘﺎﺝ ﺇﻟﻴﻪ ﻻ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴﻪ ﻏﺴﻞ ﺫﻛﺮﻩ ﻭﺃﻥ ﻣﻦ ﺍﻋﺘﺎﺩ ﻋﺪﻡ ﻓﺘﻮﺭ ﺍﻟﺬﻛﺮ ﺑﻐﺴﻠﻪ . ﻭﺇﻥ ﺗﻜﺮﺭ ﻻ ﻳﻌﻔﻰ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﺬﻱ ﻓﻲ ﺣﻘﻪ
Haram hukumnya melakukan jimak (bersetubuh) bila alat kelamin dalam keadaan bernajis baik kelamin suami maupun istri. Keharaman ini dikecualikan (boleh bersetubuh): a). Bila bernajis dengan madzi, kecuali terhadap orang yang telah menjadi kebiasaanya bila menyucikannya tidak akan menyebabkan turunnya syahwat. b). Penderita salis baul (beser kencing). c). Wanita yang mengalami istihadhah (darah selain haid). d). Ditakutkan terjadi zina sedang pada saat tersebut tidak ada air untuk bersuci.
Di jawab Oleh : Al-Ustazah @ Naila Mazaya Maya
ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻣﻦ ﺛﻢ ﻳﺘﻨﺠﺲ ﺍﻟﺦ ) ﻋﺒﺎﺭﺓ ﺍﻟﻨﻬﺎﻳﺔ ﻭﺍﻟﻤﻐﻨﻲ ﻭﻟﻮ ﺑﺎﻝ ﺍﻟﺸﺨﺺ ﻭﻟﻢ ﻳﻐﺴﻞ ﻣﺤﻠﻪ ﺗﻨﺠﺲ ﻣﻨﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻣﺴﺘﺠﻤﺮﺍ ﺑﺎﻷﺣﺠﺎﺭ ﻭﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﻟﻮ ﺟﺎﻣﻊ ﺭﺟﻞ ﻣﻦ ﺍﺳﺘﻨﺠﺖ ﺑﺎﻷﺣﺠﺎﺭ ﺗﻨﺠﺲ ﻣﻨﻴﻬﻤﺎ ﻭﻳﺤﺮﻡ ﻋﻠﻴﻪ ﺫﻟﻚ ﻷﻧﻪ ﻳﻨﺠﺲ ﺫﻛﺮﻩ ﺍﻫ ﻗﺎﻝ ﻉ ﺵ ﻗﻮﻟﻪ ﻣﻦ ﺍﺳﺘﻨﺠﺖ ﺍﻟﺦ ﻭﻛﺬﺍ ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻫﻮ ﻣﺴﺘﺠﻤﺮﺍ ﺑﺎﻟﺤﺠﺮ ﻓﻴﺤﺮﻡ ﻋﻠﻴﻪ ﺟﻤﺎﻋﻬﺎ ﻭﻳﺤﺮﻡ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺗﻤﻜﻴﻨﻪ ﻭﻻ ﺗﺼﻴﺮ ﺑﺎﻻﻣﺘﻨﺎﻉ ﻧﺎﺷﺰﺓ ﻭﻋﻠﻴﻪ ﻓﻠﻮ ﻓﻘﺪ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﺍﻣﺘﻨﻊ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺠﻤﺎﻉ ﻭﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻘﺪﻩ ﻋﺬﺭﺍ ﻓﻲ ﺟﻮﺍﺯﻩ ﻧﻌﻢ ﺇﻥ ﺧﺎﻑ ﺍﻟﺰﻧﻰ ﺍﺗﺠﻪ ﺃﻧﻪ ﻋﺬﺭ ﻓﻴﺠﻮﺯ ﺍﻟﻮﻃﺊ ﺳﻮﺍﺀ ﺃﻛﺎﻥ ﺍﻟﻤﺴﺘﺠﻤﺮ ﺑﺎﻟﺤﺠﺮ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺃﻭ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺍﻟﺘﻤﻜﻴﻦ ﻓﻴﻤﺎ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻣﺴﺘﺠﻤﺮﺍ ﺑﺎﻟﺤﺠﺮ ﻭﻫﻲ ﺑﺎﻟﻤﺎﺀ ﻭﻗﻮﻟﻪ ﻭﻳﺤﺮﻡ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻱ ﻭﻋﻠﻴﻬﺎ ﺃﻳﻀﺎ ﺍﻫ (حواشي الشرواني ج ١ ص ٢٩٨)
istinjak dgn batu sj hanya dapat menghilangkan ainunajasahnya sj
dan haram bersetubuh jika alat kelamin baik suami atau istri masih najis, juga bagi istri tdk boleh tamkin (menyerahkan)dirinya pada suami walaupun kesulitan air kecuali jika dihawatirkan terjadi perzina' an
jika sebab najis2 lain spt darah istihadho, madzi dll,maka boleh
===================
DEMIKIAN YANG DAPAT KAMI SIMPULKAN SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKURANGAN DAN KEKHILAFAN DAN KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH WALLAHU A'LAMU
MUSYAWWIRIN :Member Group Majlis Ta'lim Assalafiyah( MATAS )
PENELITI : (1Mhisyam Abbrori). (2). Ach al faroby (3). Ustadz Sultoni Arobbi (4). Ustadzah Naila Mazaya Maya (5). Ustadz Abu haidar(6) Ustadz Abdul Ghafur Masykur ( 7). Ustad Atama Paya. (8) Ustad Lutfijaya
EDITOR : Ustadz Sultoni Arobbi
Kolom musawwirin :https://www.facebook.com/groups/297908517036791/permalink/500407203453587/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar