Kamis, 10 September 2015

doc.matas.395.KAJIAN KITAB AL-HIKAM BAGIAN KEDUA PULUH SEMBILAN



السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
KAJIAN KITAB AL-HIKAM BAGIAN KEDUA PULUH SEMBILAN:
بسم الله الرحمن الرحيم

قال المصنف رحمه الله تعالی: من علامات موت القلب عدم الحزن علی مافاتك من الموافقات. وترك الندم علی مافعلته من وجودالزلات. ٥٨
Sebagian daripada tanda matinya hati, yaitu jika tidak merasa sedih(susah) kerena tertinggalnya suatu amal perbuatan kebaikan,(kewajiban), juga tidak menyesal jika terjadi suatu pelanggaran dosa. 58)

Dalam suatu hadist Rasulullah saw. bersabda:
من سرته حسنته وساءته سيئته فهو مؤمن
Siapa yg merasa senang oleh amal kebaikan,dan merasa sedih/menyesal ataa perbuatan dosanya, maka ia seorang mu'min (beriman).

Abdullah bin Mas'ud ra. berkata: Ketika kami dalam majlis Rasulullah saw. tiba-tiba datang seorang turun dari kendaraannya dan mendekat kepada Nabi saw. dan berkata: Ya Rasulullah, saya telah melelahkan kendaraanku selama sembilan hari, maka saya jalankan terus menerus selama enam hari, tidak tidur diwaktu malam dan puasa pada siang hari, hingga lelah benar kendaraanku ini, keperluannya hanya untuk menanyakan kepadamu dua masalah yg telah merisaukan hatiku hingga tidak dapat tidur.Lalu ditanya oleh Nabi saw. Siapkah engkau?Jawabnya: Zaidul khoil. Berkata Nabu: Engkau Zaidul khoil, tanyakanlah kemungkinan sesuatu yg sukar itu aku sudah pernah ditanyainya. Berkata Zaid: Saya akan bertanya kepadamu tandanya orang yg disukai oleh Allah dan yg tidak disukai (yg dimurkai)? jawab Nabu saw. Untung, untung, bagaimanakah keadaanmu kini hai Zaid? jawab Zaid: Saya kini suka kepada amal kebaikan dan orang orang yg melakukan amal kebaikan, bahkan suka akan tersebarnya amal kebaikan itu, dan bila aku ketinggalan merasa menyesal dan rindu pada kebaikan itu, dan bila aku berbuat amal sedikit atau banyak, tetap aku yakin akan pahalanya.jawab Nabi saw: Ya itu, yaitulah dia, andaikan Allah tidak suka kepadamu, tentu engkau disiapkan untuk melakukan yg lain dari itu, dan tidak perduli dijurang mana engkau akan binasa. Berkata Zaid: Cukup-cukup, lalu ia berangkat kembali di atas kendaraannya itu.

قال المصنف رحمه الله تعالی: لا يعظم الذنب عندكعظمةتصدك عن حسن الظن بالله تعالی فإن من عرف ربه استصغرفی جنب كرمه ذنبه. ٥٩
Jangan sampai terasa bagimu kebesaran sesuatu dosa itu, hingga dapat merintangi engkau dari husnudh-dhan (baik sangka) terhadap Allah ta'ala, sebab siapa yg benar-benar mengenal Allah ta'ala, maka akan menganggap kecil dosanya itu disamping keluasan kemurahan Allah. 59)


Merasa besarnya suatu dosa itu baik, jika menimbulkan rasa akan bertobat dan niat tidak akan mengulanginya untuk selamanya.tetapi jika merasa besarnya dosa itu akan menyebabkan putus dari rahmat Allah, merasa seolah-olah rahmat dan maaf Allah tidak akan dapat memaafkan padanya, maka perasaan yg demikian itu lebih bahaya baginya dari dosa yg telah dilakukannya, sebab putus harapan dari rahmat Allah itu dosa besar dan itu perasaan orang kafir semara-mata.Abdullah bin Mas'ud ra.berkata: Seorang mu'min melihat dosanya bagaikan bukit yg akan merubuhinya, sedang orang munafiq melihat dosanya bagaikan lalat yg hinggap diujung hidungnya, maka diusir dengan tangannya. Nabi saw. telah bersabda: Demi Allah yg jiwaku ada ditangannya, andaikan kamu tidak berbuat dosa niscaya Allah akan mematikan kamu, dan mendatangkan suatu kaum yg berbuat dosa lalh istighfar (minta ampun) dan diampunkan bagi mereka itu.Nabi saw. bersabda: Andaikan perbuatan dosa itu tidak lebih baik bagi seorang mu'min dari pada ujub (merasa sombong karena amal kebaikannya), maka Allah tidak akan membiarkan seorang mu'min berbuat dosa untuk selamanya. sabab ujub itu menjauhkan seorang hamba dari Allah, sedang dosa itu menarik hamba mendekat kepada Allah. Dan ujub merasa besar diri, sedang dosa merasa kecil dan rendah diri di sisi Allah swt.
والله اعلم بالصواب

MUNAJAD:
الهی أغننی بتدبيرك عن تدبيری وباختيارك لی عن اختياری وأوفقنی علی مراكزاضطراری.
Tuhanku, puaskanlah aku dengan aturanMu daripada aturanku sendiri, dan dengan pilihanMu daripada pilihanku sendiri, dan dudukkanlah aku di tempat-tempat kebutuhanku yg sungguh-sungguh.(yakni dan ingatkanlah aku pada hajat kebutuhanku yg sangat kepadaMu, supaya selalu tidak lupa kepadaMu). الفاتحة



Tidak ada komentar:

Posting Komentar