Jumat, 11 September 2015

doc.matas.433.KAJIAN KITAB AL-HIKAM BAGIAN KE 42 (BAB: PAHALA TA'AT DIDUNIA)




السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
KAJIAN KITAB AL-HIKAM BAGIAN KE 42.
BAB: PAHALA TA'AT DIDUNIA.
بسم الله الرحمن الرحيم

قال المصنف رحمه الله تعالی: كفی من جزائه إياك علی الطاعة أن رضيك لهاأهلا. ١٠٠
Cukup menjadi balasan Allah atas keta'atanmu, jika Allah ridho' (rela) menjadikan engkau ahli ta'at ibadah.Taufiq dan hidayah yg diberikan Allah kepada seorang hamba itu sebagai karunia yg sebesar-besarnya bagi seorang hamba, sebab dengan hidayah dan taufiq itulah seorang hamba dapat menerima nikmat dan bahagia dunia akhirat.

قال المصنف رحمه الله تعالی: كفی العاملين جزاءما هوفاتحه علی قلوبهم فی طاعته وماهومورده عليهم من وجودمؤانسته. ١٠١
Cukup sebagai pembalasan Allah pada orang-orang yg beramal, apa yg telah dibukakan oleh Allah dalam hati mereka dari kegemaran melakukan ta'at dan apa yg diberikan Allah kepada mereka yg berupa kesenangan berdzikir kepuasan berkhalwat, mendiri dengan Allah.tidak ada suatu nikmat di dunia yg menyamai (menterupai) nikamt sorga, kecuali nikmat yg dirasakan oleh ahli dzikir dalam perasaan hati mereka daripada kelezatan berdzikir di tengah malam.

قال المصنف رحمه الله تعالی: من عبده لشئ يرجوه منه أوليدفع بطاعته ورودالعقوبةعنه فماقام بحق اوصافه. ١٠٢
Siapa yg menyembah kepada Allah karena mengharap sesuatu, atau untuk menolah bahaya siksa atas dirinya, maka belum menunaikan hak kewajibannya terhadap sifat-sifat Allah.

Allah telah menurunkan wahyu kepada Nabi Daud as. Sesungguhanya orang yg sangat Aku kasih kepadanya ialah yg beribadah bukan karena upah pemberian, tetapu semata-mata karena Aku berhak untuk disembah. Dalam kitab Zabur dijelaskan: Dan siapakah yg lebih kejam dari orang yg menyembah-Ku karena sorga atau neraka, apakah andaikan Aku tidak membuat sorga dan neraka, tidak berhak untuh disembah.Bersabda Nabi saw.: Jangan berlaku sebagai seorang hamba yg busuk jika takut, lalu bekerja dan jangan berbuat sebagai buruh yg busuk jika tidak dibayar tidak bekerja.Sebab sebenarnya pemberian Allah kepada hamba itu sudah lebih dari yg diharapkan yaitu hidupnya, nafasnya, panca inderanya dan kesehatannya dan lain-lain.

Abu Hazim berkata: Saya malu menyembah Allah karena pahala, seperti buruh yg busuk jika tidak dibayar tidak bekerja atau mentembah karena takut siksa seperti budak yg curang jika tidak takut siksa tidak bekerja, tetapi saya menyembah Allah karena cinta kepadaNya.Sufyan Astsaury minta nasehat dari Rabi'ah Al-adawiyah, maka berkata Rabi'ah: Engkau seorang yg baik, andaikan engkau tidak cinta kepada dunia. والله اعلم بالصواب. الفاتحة

Tidak ada komentar:

Posting Komentar