Oleh Jubir Matas pada 27 Juni 2015 pukul 9:16
Zainal Zhie Poetra Melaratz
18 jam
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Setelah kita musyawah bersama member MATAS dan para asatidz wal Asatidzah dan Dewan Tahkim Matas mempunyai kesimpulan bahwa hukum menelan ludah saat puasa yang di tanyakan oleh sahabat fillah saudara Zainal Zhie Poetra Melaratz
kesimpulannya sebagai berikut :
Di jawab Oleh : Al Ustad @ Atama Paya
Di jawab Oleh : Al Ustad @ Sultoni Arobbi
Menelan ludah yg masih ada dalam mulut bila ludah tsb suci/tdk najis krn bercampur dgn darahnya gusi dan ludah tsb tdk bercampur zat lain/murni ludah maka tdk membatalkan puasa. :
Di jawab Oleh : Al Ustadzah @ Balqis Fitri
Hal ini katakan oleh imam An-Nawawi sebagai ijma’ beliau berkata,
“Menelan air ludah tidak membatalkan puasa secara ijma’”[1]
Tidak bisa diipungkiri bahwa menahan diri agar tidak menelan air ludah adalah hal yang sulit karena terkadang manusia otomatis menelan ludah mereka. Dan agama Islam tidaklah diturunkan untuk memberatkan manusia.
Di jawab Oleh : Al Ustadzah @ Naila Mazaya Maya
Menelan Ludah Dengan Disengaja Tidak Membatalkan Puasa, Dengan 3 Syarat,Yaitu: 1. Ludahnya Itu Suci Dari Najis 2. Ludah Itu Murni,Tidak Bercampur Dengan Benda Lain 3. Belum Keluar Dari Tempat Terbitnya Atau Dari Kelenjarnya
NB:
Di jawab Oleh : Al Ustadzah @ Ukhty Fillah JamilahSholihah
Diluar mulut batal nuh pak jubir ..yg tdk btal itu jika msh didalam Ludah itu jika kita telan tidak
membatalkan puasa kita dengan syarat :
Ludah kita sendiri
Tidak bercampur dengan sesuatu yang lainya
Ludah masih berada di tempatnya (mulut)
Maka disaat syarat-syarat diatas terpenuhi maka jika ludah itu ditelan tidak membatalkan puasa. Bahkan jika seandainya ada orang yang mengumpulkan ludah didalam mulutnya sendiri dan setelah terkumpul lalu di telan maka hal itu tidak membatalkan puasa. Akan tetapi menelan ludah akan membatalkan puasa jika salah satu syarat diatas ada yang tidak terpenuhi, seperti karena dia menelan ludahnya orang lain, atau menelanmludah yang sudah bercampur dengan sesuatu seperti permen, es krim atau makanan yang masih tersisa didalam mulut kita atau menelan ludah yang sudah dikeluarkan dari mulutnya lalu di minum maka itu semua membatalkan puasa.
========================================
DEMIKIAN YANG DAPAT KAMI SIMPULKAN SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKURANGAN DAN KEKHILAFAN DAN KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH WALLAHU A'LAMU
MUSYAWWIRIN :
Member Group Majlis Ta'lim Assalafiyah( MATAS )
PENELITI :
(1).Ustadz Mhisyam Abbrori
(2).Ustadz Ach al faroby
(3).Ustadz Sultoni Arobbi
(4).Ustadzah Naila Mazaya Maya
(5).Ustadz Abu haidar
(6).Ustadz Abdul Ghafur Masykur
(7).Ustad Atama Paya.
(8).Ustad Lutfijaya
EDITOR : Ustadz Sultoni Arobbi
Kolommusawwirin :
https://www.facebook.com/groups/297908517036791/permalink/496933693800938/
Link documen :
https://www.facebook.com/notes/majlis-taklim-as-salafiyah-al-gasim-matas-/docmatas352hukum-menelan-ludah-saat-puasa/497368770424097
18 jam
السلام عليكم اسألكم ياإخوان smpai batas mana klo menelan air liur / ludah yg membatalkn puasa?.
ats jwbnx trims.BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Setelah kita musyawah bersama member MATAS dan para asatidz wal Asatidzah dan Dewan Tahkim Matas mempunyai kesimpulan bahwa hukum menelan ludah saat puasa yang di tanyakan oleh sahabat fillah saudara Zainal Zhie Poetra Melaratz
kesimpulannya sebagai berikut :
Di jawab Oleh : Al Ustad @ Atama Paya
بجريان ريق مما بين اسنانه وقد عجز عن مجه لعذره Tidak membatalkan puasa meskipun ada benda yang masuk ke dalam jauf yaitu sebab mengalirnya ludah DIANTARA
GIGI dan tidak mampu membuangnya di karenakan udzurDi jawab Oleh : Al Ustad @ Sultoni Arobbi
Menelan ludah yg masih ada dalam mulut bila ludah tsb suci/tdk najis krn bercampur dgn darahnya gusi dan ludah tsb tdk bercampur zat lain/murni ludah maka tdk membatalkan puasa. :
.لا يفطر بريق طاهر صرف أى خالص ابتلعه من معدنه وهو جميع الفم ولو بعد جمعه علي الأصح وإن كان بنحو مصطكى أما لو ابتلع ريقا اجتمع بلا فعل فلا يضر قطعا وخرج بالطاهر المتنجس بنحو دم لثته فيفطر بابتلاعه وإن صفا ولم يبق فيه أثر مطلقا لأنه لما حرم ابتلاعه لتنجسه صار بمنزلة عين أجنبية. إعانة الطالبين ٢/٢٣١-٢٣٢
Di jawab Oleh : Al Ustadzah @ Balqis Fitri
Hal ini katakan oleh imam An-Nawawi sebagai ijma’ beliau berkata,
ابتلاع الريق لا يفطر بالإجماع
“Menelan air ludah tidak membatalkan puasa secara ijma’”[1]
Tidak bisa diipungkiri bahwa menahan diri agar tidak menelan air ludah adalah hal yang sulit karena terkadang manusia otomatis menelan ludah mereka. Dan agama Islam tidaklah diturunkan untuk memberatkan manusia.
Di jawab Oleh : Al Ustadzah @ Naila Mazaya Maya
Menelan Ludah Dengan Disengaja Tidak Membatalkan Puasa, Dengan 3 Syarat,Yaitu: 1. Ludahnya Itu Suci Dari Najis 2. Ludah Itu Murni,Tidak Bercampur Dengan Benda Lain 3. Belum Keluar Dari Tempat Terbitnya Atau Dari Kelenjarnya
ولا يضر وصول ريقه من معدنه جوفه (شرح الإقناع ٢/٣١٠
NB:
Di jawab Oleh : Al Ustadzah @ Ukhty Fillah JamilahSholihah
Diluar mulut batal nuh pak jubir ..yg tdk btal itu jika msh didalam Ludah itu jika kita telan tidak
membatalkan puasa kita dengan syarat :
Ludah kita sendiri
Tidak bercampur dengan sesuatu yang lainya
Ludah masih berada di tempatnya (mulut)
Maka disaat syarat-syarat diatas terpenuhi maka jika ludah itu ditelan tidak membatalkan puasa. Bahkan jika seandainya ada orang yang mengumpulkan ludah didalam mulutnya sendiri dan setelah terkumpul lalu di telan maka hal itu tidak membatalkan puasa. Akan tetapi menelan ludah akan membatalkan puasa jika salah satu syarat diatas ada yang tidak terpenuhi, seperti karena dia menelan ludahnya orang lain, atau menelanmludah yang sudah bercampur dengan sesuatu seperti permen, es krim atau makanan yang masih tersisa didalam mulut kita atau menelan ludah yang sudah dikeluarkan dari mulutnya lalu di minum maka itu semua membatalkan puasa.
========================================
DEMIKIAN YANG DAPAT KAMI SIMPULKAN SEBELUM DAN SESUDAHNYA KAMI MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKURANGAN DAN KEKHILAFAN DAN KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH WALLAHU A'LAMU
MUSYAWWIRIN :
Member Group Majlis Ta'lim Assalafiyah( MATAS )
PENELITI :
(1).Ustadz Mhisyam Abbrori
(2).Ustadz Ach al faroby
(3).Ustadz Sultoni Arobbi
(4).Ustadzah Naila Mazaya Maya
(5).Ustadz Abu haidar
(6).Ustadz Abdul Ghafur Masykur
(7).Ustad Atama Paya.
(8).Ustad Lutfijaya
EDITOR : Ustadz Sultoni Arobbi
Kolommusawwirin :
https://www.facebook.com/groups/297908517036791/permalink/496933693800938/
Link documen :
https://www.facebook.com/notes/majlis-taklim-as-salafiyah-al-gasim-matas-/docmatas352hukum-menelan-ludah-saat-puasa/497368770424097
Tidak ada komentar:
Posting Komentar