Kamis, 10 September 2015

doc.matas.421.KAJIAN KITAB AL-HIKAM BAGIAN KE 37 ( BAB TANDA DITERIMANYA AMAL. )




السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
KAJIAN KITAB AL-HIKAM BAGIAN KE 37.
BAB TANDA DITERIMANYA AMAL. :
بسم الله الرحمن الرحيم

قال المصنف رحمه الله تعالی: من وجدثمرةعمله عاجلافهودليل علی وجودالقبول آجلا. ٨٢
Siapa yg dapat merasakan buah amal ibadahnya didunia ini maka itu dapat dijadikan tanda diterimanya amal itu oleh Allah kelak.Buah dari amal ibadah di dunia ini ialah merasakan lezat manisnya amal itu, sehingga terasa sebagai nikmat yg tidak ada bandingannya.

Atabah Al-Ghulam berkata: saya melatih diri sembahyang malam dua puluh tahun, setelah itu baru saya merasakan nikmat bangun malam. Tsabit Al-Bunany ra.berkata: saya melatih membaca Quran dua puluh tahun setelah itu baru saya merasakan nikmat membaca Quran.Abu Turaab berkata: jika seorang bersungguh-sungguh dalam niat amalnya, dapat merasakan nikmat amal itu sebelum mengerjakannya, dan apa bila ikhlas dalam melakukannya merasakan manisnya amal ketika melakukannya, dan amal yg sedemikian sifatnya, itulah amal yg diterima dengan kurnia Allah.

Al-Hasan berkata: carilah manisnya amal itu pada tiga, maka bila kamu telah mendapatkannya bergembiralah dan teruskan mencapai tujuanmu, apabila belum kamu dapat, ketahuilah bahwa pintu masih tertutup yaitu ketika membaca Quran, dan berdzikir, dan ketika sujud.Adapula yg menerangkan: dan ketika bersedekah dan ketika bangun malam. sejak kapankah kau merasa telah mengenal Allah? yaitu ketika saya tiap akan berbuat pelanggaran terhadap ajaranNya merasa malu daripadaNya.

BAB: JIKA INGIN MENGETAHUI NASIB DIRI.:


قال المصنف رحمه الله تعالی: إذاأردت أن تعرف قدرك عنده فانظرفيماذايقيمك. ٨٣
jika kau ingin mengetahui kedudukanmu di sisi Allah maka perhatikan di dalam bagian apa Allah menempatka kamu.

Rasulullah saw: bersabda:Siapa yg ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah maka hendaknya memperhatikan bagaimana kedudukan Allah dalam hatinya. maka sesungguhnya Allah menempatkan/medudukan hambaNya sebagaimana hamba itu mendudukan Allah dalam jiwanya/hatinya.
Al-fudhail bin Iyad ra.berkata: sesungguhnya seorang hamba dapat melakukan taat ibadah kepada Tuhan itu hanya menurut kedudukannya di sisi Tuhan, atau perasaan imannya terhadap Tuhan, atau kedudukan Tuhan dalam hatinya.Wahb bin Munabbih berkata: Saya telah membaca dalam kitab-kitab Allah yg dahulu.

Firman Allah:
ياابن آدم أطعنی فيماأمرتك ولاتعلمنی بمايصلحك
Hai anak Adam, taatilah perintahKu dan jangan engkau beri tahukan kepadaKu apa kebutuhan yg baik bagimu. (Yakni engkau jangan mengajari kepadaKu apakah yg baik bagimu).Sesungguhnya Aku telah mengetahui kepentingan hambaKu,Aku memulyakan siapa yg patuh pada perintahKu, dan menghina siapa yg meremehkan perintahKu. Aku tidak menghiraukan kepentingan hambaKu, sehingga hambaKu memperhatikan hakKu (yakni kewajibannya terhadap Aku.).

قال المصنف رحمخ الله تعالی: متی رزقك الطاعة والغنی به عنهافاعلم أنه قدأسبغ عليك نعمه ظاهرةوباطنة. ٨٤Apabila Allah telah memberi rizqi kepadamu berupa perasaan puas melakukan taat ibadah pada lahirmu, dan merasa cukup kaya dengan Allah dalam hatimu, sehingga benar-benar tidak ada sandaran bagimu kecuali Allah. maka ketahuilah bahwa Allah telah melimpahkan nikmat kepadamu lahir batin.

Seorang hamba dituntut dua macam, yaitu menurut perintah dan meninggalkan larangan pada lahirnya, dan bersandar /berharap kepada Allah pada batinnya. karena itu siapa yg diberi rizqi oleh Allah demikian, berarti telah menerima kurnia nikmat Allah yg lengkap lahir batin.والله اعلم بالصواب. الفاتحة

Tidak ada komentar:

Posting Komentar