Kamis, 03 September 2015
DOC.105.KAJIAN TA'LIMUL MUTA'ALLAIM BAGIAN KETIGA BELAS
Lutfi Jaya membuat dokumen di grup Majlis Taklim As-Salafiyah Al-Gasim ( MATAS ).
KAJIAN TA'LIMUL MUTA'ALLAIM BAGIAN KETIGA BELAS
Oleh Jubir Matas pada 17 April 2014 pukul 0:56
Lutfi Jaya
11 April pukul 3:41 · Disunting
LANJUTAN KAJIAN TA'LIMUL MUTA'ALLIM
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sahabat Matas yang dimulyakan Allah pertemuan yang lalu telah di jelaskan tentang tata cara memilih guru, pelajaran dan teman selanjutnya marilah kita simak bersama Fasal berikutnya.
فصل
فى تعظيم العلم وأهله
FASAL IV
MENGAGUNGKAN ILMU DAN AHLI ILMU
1. Mengagungkan ilmu
اعلم أن طالب العلم لا ينال العلم ولا ينتفع به إلا بتعظيم العلم وأهله، وتعظيم الأستاذ وتوقيره.
Penting diketahui, Seorang pelajar tidak akan memperoleh kesuksesan ilmu dan tidak pula ilmunya dapat bermanfaat, selain jika mau mengagungkan ilmu itu sendiri, ahli ilmu, dan menghormati keagungan gurunya.
قيل: ما وصل من وصل إلا بالحرمة، وما سقط من سقط إلا بترك الحرمة. وقيل: الحرمة خير من الطاعة، ألا ترى أن الإنسان لا يكفر بالمعصية، وإنما يكفر باستخفافها، وبترك الحرمة. ومن تعظيم العلم تعظيم الأستاذ
Ada dikatakan : "Dapatnya orang mencapai sesuatu hanya karena mengagungkan sesuatu itu, dan gagalnya pula karena tidak mau mengagungkannya. "Tidaklah anda telah tahu, manusia tidak menjadi kafir karena maksiatnya, tapi jadi kafir lantaran tidak mengagungkan Allah.
Dengan ilmu tercapai kebahagian dunia dan akhirat. Bagian seorang hamba dalam ilmu selaras dengan pengagungan dan penghormataannya terhadap ilmu. Barangsiapa hatinya dipenuhi dengan pengagungan terhadap ilmu maka akan semakin mudah mendapatkan ilmu. Sebaliknya, semakin kurang pengagungannya terhadap ilmu maka akan sulit mendapatkan ilmu.Benarlah perkataan hikmah berikut,
من لا يكرمُ العلمَ لا يكرمه العلمُ
“Barangsiapa tidak memuliakan ilmu maka ilmu tidak akan menjadikannya mulia…”
Berikut ini beberapa hal utama untuk meningkatkan pengagungan ilmu dalam diri kita:
1. 1. Membersihkan bejana ilmu – yaitu hati-
Hati yang bersih dan suci akan lebih mudah untuk didiami ilmu. Kesucian hati kembali pada dua hal penting yaitu:
- bersih dari syubuhat (kerancuan pemikiran) dan,
- bersih dari syahwat (nafsu).
1. 2. Mengikhlaskan niat
Niat yang benar dalam menuntut ilmu kembali pada 4 hal utama:
- Raf’ul jahli an nafsihi (menghilangkan kebodohan dari diri sendiri)
- Raf’ul jahli anil khalq (menghilangkan kebodohan dari orang lain)
- Ihya’ul Ilmi (menghidupkan ilmu dan menjaganya)
- Al ‘amalu bil ilmi (mengamalkan ilmu)
Seseorang akan mendapatkan ilmu sesuai dengan keikhlasan yang dia miliki. Menjaga lurusnya niat dalam menuntul ilmu memang bukan hal yang mudah. Sufyan Atsauriy berkata, “Tidaklah aku mengobati sesuatu yang lebih sulit dari niatku, karena sungguh ia berbolak-balik.”
1. 3. Mengumpulkan himmah (kemauan yang kuat)
Ilmu tidak akan didapatkan dengan bersantai-santai. Harus ada perjuangan dan pengorbanan untuk mencapainya. Setidaknya ada tiga hal penting yang harus diperhatikan:
- Bersemangat dalam hal-hal yang bermanfaat
- Memohon pertolongan dari Allah
- Tidak merasa lemah dan putus asa dalam menuntut ilmu.
Tiga hal diatas tercakup dalam sabda Rasulullah, “Bersemangatlah dengan apa-apa yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan Allah dan jangan merasa lemah” [HR Muslim]
Demikian dulu semoga menjadi ilmu yang bermanfaat amin apabila ada yang kurang jelas atau tdk di mengerti disilahkan ditanya dan di musyawarahkan bersama.
Akhiran stummassalamu'alaikum warahmatullah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar